JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi pengusaha mal sepanjang pandemi Covid-19. Menurut Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, kerugian terus dialami setelah Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020.
"Pandemi ini membuat sejarah baru bagi industri ritel modern di Indonesia. Pasalnya pusat perbelanjaan (mal) mengalami penutupan hingga 3 bulan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah guna menekan transmisi virus," ujar dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Baca Juga: Ada Demo UU Ciptaker, Mal Grand Indonesia Tutup Lebih Cepat
Dia menjelaskan, sekalipun pemerintah telah kembali mengizinkan mal beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan, akan tetapi sektor ini belum bisa pulih.
"Karena tekanan terus terjadi disepanjang pandemi, mulai dari daya beli hingga penurunan tingkat kunjungan," ungkap dia.