"Kalau teman-teman melihat selama 7 bulan kita tidak pergi ke luar negeri ya ternyata kita juga survive kok. Padahal untuk berobat, traveling untuk segala macam itu mungkin bisa USD6-USD7 miliar per tahun," katanya.
Dia menambahkan Indonesia tengah mendorong investasi di bidang kesehatan, yang dilakukan dengan memberikan otonomi yang lebih luas di sektor bahan baku aktif farmasi (active pharmaceutical ingredients) dan investasi rumah sakit.
"Lebih dari 600 ribu wisatawan medis'asal Indonesia berobat ke Singapura, Malaysia, Amerika Serikat , Thailand, dan lain-lain. Mereka menghabiskan miliaran dolar per tahun di luar negeri. Kenapa tidak kita buka lebih banyak RS Internasional di Indonesia. Semangatnya adalah mengamankan devisa," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)