JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai kejadian tersangkutnya layangan pada pesawat Citilink di Bandara Adi Sucipta Yogyakarta. Apalagi, kejadian ini kerap terjadi di dunia penerbangan.
Dirjen Novie menegaskan, masyarakat tidak menaikkan layangan di area bandara karena bisa berdampak fatal terhadap pernebangan. “Saya juga terus koordinasi bersama pihak Navigasi, Bandara maupun otoritas bandara setempat. Ini dibantu dengan Danlanud,” ujarnya, Jakarta, Sabtu (24/10/2020).
Baca juga: Insiden di Bandara Adi Sucipto, Main Layangan di Bandara Bisa Dipenjara 3 Tahun
Peran serta pemerintah daerah juga dibutuhkan karena bandara adalah area stril dan terlarang untuk kegiatan-kegiatan masyarakat. Hal serupa pernah terjadi sekitar dua tahun lalu di bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Ini pernah terjadi setahun atau dua tahun yang lalu di Bandara Soekarno-Hatta tapi bisa kita cegah. Kita minta sama-sama, pihak bandara bersama Danlanud untuk bisa menertibkan,” pungkasnya.
Baca juga: Tabrak Layang-Layang saat Mendarat Pesawat Citilink Tak Alami Kerusakan
Kejadian layanan tersangkut pada pesawat Citilink terjadi pada Jumat (23/10) sekitar pukul 16.48 WIB. Pesawat Citilink awalnya berangkat dari Bandara Jalim Perdana Kusuma Jakarta menuju Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta. Pilot yang melihat banyaknya layang-layang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Air Navigation Bandara Adisucipto. Layang-layang tersebut tersangkut di landing gear sebelah kiri pesawat Citilink.
(Fakhri Rezy)