Peningkatan konsumsi seiring dengan keuntungan penjualan dalam bisnis dan investasi residensial serta ekspor mendorong rebound pada kuartal ketiga. Penurunan dalam pengeluaran pemerintah setelah berakhirnya dana penyelamatan CARES Act dikurangi dari PDB.
Laju pertumbuhan yang kuat terjadi setelah negara bagian di seluruh negeri menutup banyak kegiatan dalam upaya membendung penyebaran Covid-19 atau yang biasa disebut lockdown.
Sekitar 228.000 orang telah meninggal di AS akibat virus, yang telah menginfeksi hampir 9 juta di negara itu. Perekonomian telah mengalami resesi teknis sejak Februari, karena pertumbuhan kuartal pertama menurun dengan kecepatan 5%.
(Dani Jumadil Akhir)