Dirinya mengatakan, bendungan yang ada saat ini pada umumnya adalah bendungan tipe urugan yang dibangun sebelum 1977, dengan desain konstruksi bendungan yang masih menggunakan metode konvensional. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan bendungan dengan perencanaan berbasis inovasi.
Menjawab tantangan tersebut, KNI-BB menggelar seminar nasional dengan Tema ‘Ketahanan Bendungan di Tengah Potensi Berbagai Krisis’ pada 6-7 November 2020. Pertemuan tersebut akan membahas rencana inovasi, operasi, pemeliharaan dan pemantauan performa bendungan.
“Kami akan terus berkontribusi untuk mengembangkan dan memelihara bendungan besar, itu untuk menciptakan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif dan efisien, tujuannya tentu bagi kemakmuran masyarakat,” kata Ketua Umum KNI-BB Hari Suprayogi.
(Fakhri Rezy)