Joe Biden Gagas Energi Bersih, Produsen China Pede Kebanjiran Orderan

Djairan, Jurnalis
Senin 09 November 2020 21:03 WIB
Panel Surya (Shutterstock)
Share :

Hasil analisa Daiwa memperkirakan, instalasi tahunan AS akan naik dari sekitar 12 gigawatt menjadi 26 gigawatt selama lima tahun ke depan. Hal itu diyakini akan mendorong pertumbuhan permintaan global menjadi hampir 20 persen setahun, dibandingkan dengan 17,5 persen jika kebijakan energi AS tetap tidak berubah.

 Baca juga: Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Bagaimana Tensi Perang Dagang?

Longi Green Energy Technology Co, perusahaan tenaga surya terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar yang berpusat di Shaanxi, China mengalami kenaikan saham 1,2 persen di Shanghai pada perdagangan Senin. Sementara pembuat polysilicon GCL-Poly Energy Holdings Ltd, naik 6,6 persen di Hong Kong.

Kenaikan juga meluas ke tenaga angin, di mana perusahaan produsen turbin Xinjiang Goldwind Science & Technology Co juga mengalami kenaikan saham hingga 7,3 persen di waktu yang sama. Berbeda dengan perusahaan pengembangan surya JA Solar Technology Co, yang sahamnya turun hingga batas harian 10 persen di Shenzhen, setelah melaporkan ketuanya sedang diselidiki otoritas China.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya