Sementara itu, Ekonom Josua Pardede mengatakan tertahannya suku bunga acuan BI didukung oleh kondisi keseimbangan eskternal yang tetap terjaga sedemikian sehingga mendorong stabilnya rupiah serta rendahnya tingkat inflasi yang masih mengindikasikan lemahnya permintaan domestik.
" Surplus neraca perdagangan bulan Oktober yang tercatat tinggi sekitar USS3,61miliar, mengindikasikan kebutuhan impor terutama impor bahan baku masih cenderung rendah mempertimbangkan kondisi kapasitas produksi yang belum pulih sejak pandemi Covid-19," kata Josua.
Hal tersebut terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia bulan Oktober yang masih tercatat dalam fase kontraktif (<50). Volume impor non-migas pada bulan Oktober tercatat turun 5,9% month of month (mom).
(Feby Novalius)