JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) meyakini pembangunan proyek Jalan Tol Trans-Sumatera, yang sudah dicanangkan sebagai proyek prioritas dan strategis (major project) dalam RPJMN 2020-2024, akan menumbuhkan wilayah ekonomi baru.
Deputi I KSP Febry C Tetelepta menyatakan pembangunan tol khususnya di Provinsi Sumatera Selatan harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Dampak positifnya adalah pertumbuhan wilayah-wilayah ekonomi baru. Selain itu, perlu adanya kesempatan bagi pengusaha lokal untuk mengisi dan menjalankan usahanya di rest area jalan tol tersebut," ujar Febry saat memimpin rapat percepatan proyek pembangunan Tol Trans-Sumatera di Palembang seperti dalam siaran pers KSP, Jakarta, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Disentil Jokowi, Kini 94% Rest Area Tol Trans Jawa Dikuasai UMKM
Selain sebagai major project, Presiden juga telah menetapkan ruas-ruas Tol Trans-Sumatera sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Perpres 109 Tahun 2020.
Oleh karenanya, menurut Febry, keberadaan infrastruktur jalan tol ini tidak hanya ditujukan untuk memudahkan transportasi perpindahan orang di kota-kota yang dilewati, namun juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
"Exit tol pun harus direncanakan dengan baik agar wilayah setempat dapat tumbuh," ujar Febry.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Rest Area Tol Jangan Diisi Brand Asing
Pada rapat tersebut, Febry mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak atas komitmen percepatan, khususnya dalam hal pengadaan tanah. Secara umum, target awal penyelesaian pengadaan tanah adalah 2022.
"Tapi dalam rapat ini kita semua bersepakat untuk berupaya menyelesaikannya pada tahun 2021," ucap Febry.
Di Sumatera Selatan, terdapat beberapa ruas tol yang sedang dibangun, di antaranya ruas Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 126,7 km yang melewati Ogan Ilir, Muara Enim, dan Prabumulih.