JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan sejumlah jurus untuk merealisasikan holding BUMN rumah sakit (RS). Setidaknya ada empat langkah yang akan ditempuh yakni penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.
“Pembentukan Holding RS BUMN ini diharapkan tak hanya mampu menjadi semangat dalam memberikan kemudahan untuk melayani masyarakat namun juga mampu meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional," ujar Erick, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga: Arak Bali Mampu Turunkan Angka Penderita Covid-19, Menko Luhut: Entah Benar atau Tidak
Di tengah masa pandemi yang belum berakhir, PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika IHC sebagai PT Holding rumah sakit BUMN kian memantapkan posisinya dalam menghadirkan layanan kesehatan hingga ke pelosok tanah air. Berbagai strategi dilakukan guna memperluas jaringan layanan kesehatan bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
Beberapa strategi tersebut diwujudkan melalui penandatangan perjanjian kerjasama dengan RSUI dan perjanjian kerjasama operasional dalam proses holdingisasi RS BUMN fase 3.
Perjanjian Kerja sama dengan RSUI merupakan tindak lanjut dari kerjasama induk antara PT Pertamina Bina Medika IHC dengan Universitas Indonesia yang telah ditandatangani pada tanggal 23 Juni 2020. Perjanjian ini mengukuhkan komitmen Pertamedika IHC dan Universitas Indonesia untuk bekerjasama dalam pengelolaan rumah sakit Universitas Indonesia.
Baca Juga: Cegah WNI Berobat ke Singapura, Jokowi Setuju Bangun RS Internasional di Bali
"Upaya ini adalah untuk mewujudkan target pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujar Erick.
Sebagai langkah pembentukan Holding RS BUMN, fase 1 telah dilaksanakan pada akhir Maret 2020 ditandai dengan akuisisi PT Rumah Sakit Pelni oleh Pertamedika IHC. Proses ini dilanjutkan dengan tercapainya fase 2 pada tanggal 7 Agustus 2020, di mana, tujuh rumah sakit bergabung menjadi bagian dari Pertamedika IHC dan konsolidasi dilakukan atas 35 rumah sakit dan 4.325 ranjang.
Pada Fase III ini, Pertamedika IHC melakukan kerja sama manajemen operasional dengan 34 rumah sakit BUMN lain. Di mana, dikelola oleh 18 PT Rumah Sakit BUMN sebagai berikut:
PT Cut Meutia Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara I
PT Tembakau Deli Medica, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara II
PT Sri Pamela Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara III
PT Prima Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara IV
PT Nusa Lima Medika, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara V
PT Agro Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara VII
PT Kalimantan Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara XIII
PT Pindad Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pindad (Persero)
PT Bukit Asam Medika, dengan induk BUMN PT Bukit Asam Tbk
RS LNG Badak, dengan induk BUMN PT Badak LNG
PT Prima Husada Cipta Medan, dengan induk BUMN PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
PT Petro Graha Medika, dengan induk BUMN PT Petrokimia Gresik
PT Kaltim Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pupuk Kaltim
PT Graha Pusri Medika, dengan induk BUMN PT Pupuk Sriwijaya
PT Cipta Nirmala, dengan induk BUMN PT Semen Gresik
RS Antam Medika, dengan induk BUMN PT Antam
RSI Garam Kalianget, dengan induk BUMN PT Garam (Persero)
RS Semen Padang, dengan induk PT Semen Indonesia
Pada Fase III ini, model kerjasama manajemen operasional meliputi lima ruang lingkup utama meliputi operasional, tenaga SDM perbantuan, pemasaran, pengembangan keilmuan dan sistem informasi dan teknologi. Kerja sama ini dilaksanakan lewat acara penandatanganan perjanjian kerja sama operasional RS BUMN Tahap III yang digelar di Synergy Lounge Gedung Kementerian BUMN pada Rabu 16 Desember 2020.
Penandatanganan kerjasama ini sekaligus menjadi landasan dan juga pernyataan bahwa sejak hari ini, koordinasi pengelolaan seluruh rumah sakit BUMN sebanyak 69 rumah sakit, di mana secara total memiliki lebih dari 6909 tempat tidur dilakukan melalui Pertamina Bina Medika IHC selaku Holding Rumah Sakit BUMN.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)