Pada Fase III ini, Pertamedika IHC melakukan kerja sama manajemen operasional dengan 34 rumah sakit BUMN lain. Di mana, dikelola oleh 18 PT Rumah Sakit BUMN sebagai berikut:
PT Cut Meutia Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara I
PT Tembakau Deli Medica, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara II
PT Sri Pamela Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara III
PT Prima Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara IV
PT Nusa Lima Medika, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara V
PT Agro Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara VII
PT Kalimantan Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara XIII
PT Pindad Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pindad (Persero)
PT Bukit Asam Medika, dengan induk BUMN PT Bukit Asam Tbk
RS LNG Badak, dengan induk BUMN PT Badak LNG
PT Prima Husada Cipta Medan, dengan induk BUMN PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
PT Petro Graha Medika, dengan induk BUMN PT Petrokimia Gresik
PT Kaltim Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pupuk Kaltim
PT Graha Pusri Medika, dengan induk BUMN PT Pupuk Sriwijaya
PT Cipta Nirmala, dengan induk BUMN PT Semen Gresik
RS Antam Medika, dengan induk BUMN PT Antam
RSI Garam Kalianget, dengan induk BUMN PT Garam (Persero)
RS Semen Padang, dengan induk PT Semen Indonesia
Pada Fase III ini, model kerjasama manajemen operasional meliputi lima ruang lingkup utama meliputi operasional, tenaga SDM perbantuan, pemasaran, pengembangan keilmuan dan sistem informasi dan teknologi. Kerja sama ini dilaksanakan lewat acara penandatanganan perjanjian kerja sama operasional RS BUMN Tahap III yang digelar di Synergy Lounge Gedung Kementerian BUMN pada Rabu 16 Desember 2020.
Penandatanganan kerjasama ini sekaligus menjadi landasan dan juga pernyataan bahwa sejak hari ini, koordinasi pengelolaan seluruh rumah sakit BUMN sebanyak 69 rumah sakit, di mana secara total memiliki lebih dari 6909 tempat tidur dilakukan melalui Pertamina Bina Medika IHC selaku Holding Rumah Sakit BUMN.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)