JAKARTA - Ekonom PT Pefindo Fikri C Permana mengatakan, pemulihan ekonomi baik dari sisi rumah tangga, korporasi, dan penyaluran belanja pemerintah sudah mulai terjadi pada kuartal IV tahun 2020. Meski begitu, secara year-on-year, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diproyeksi masih akan negatif.
"Di 2021, distribusi vaksin yang akan jadi kunci. Kemudian konsumsi masyarakat juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Senin (4/1/2021).
Baca Juga: Ini Alur Verifikasi dan Registrasi Penerima Vaksin Covid-19
Menurut dia, meski secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif di 2020, ada beberapa hal positif yang menjadi catatan. Salah satunya transformasi ekonomi digital yang dilakukan lebih cepat dari perkiraan selama pandemi Covid-19.
"Ekonomi digital sudah cukup advance dan pertumbuhannya cukup signifikan di tahun ini. Di samping itu, sektor kesehatan dan komunikasi juga tumbuh cukup signifikan," imbuhnya.
Pada saat yang sama, sektor pariwisata yang terdampak cukup dalam juga melakukan transformasi di manajemen atau cara bisnisnya. Begitu pula di sektor properti juga melakukan transformasi dengan berbagai skema terkait pembelian properti. "Jadi semua sektor ternyata melakukan transformasi dalam melihat bagaimana dampak pandemi terhadap berbagai sektor," jelas Fikri.
Fikri menambahkan, pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini masih akan menjadi risiko utama. Meski begitu, optimisme dari masyarakat terhadap pemulihan ekonomi sudah terlihat.
"Dari sektor keuangan, pertumbuhan di pasar modal tumbuh signifikan. Di saat yang sama kita juga lihat di SBN ritel diserap dengan cukup baik oleh masyarakat. Sektor pertanian juga tumbuh positif di tahun lalu walaupun di tahun-tahun sebelumnya cukup tertekan. Kemudian posisi manufaktur di kuartal IV/2020 di level 51,6. Artinya sudah mulai positif," tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)