JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar. Dia memproyeksikan pada 2025 Indonesia akan memiliki 184 juta penduduk muslim dewasa. Jumlah muslim segmen middle upper akan tumbuh paling cepat.
Hal tersebut menjadi potensi pasar bagi institusi penyedia layanan syariah di Tanah Air. Secara khusus, Bank Syariah Indonesia (BSI) yang tengah digodok Kementerian BUMN saat ini.
Baca Juga: Beroperasi 1 Februari 2021, Ini Logo Bank Syariah Indonesia
Erick meminta, agar ekosistem BSI tidak cukup dengan mengedepankan konsep syariah saja dalam memanfaatkan potensi pasar. Namun, harus dibarengi dengan penguatan digitalisasi dan manajerial yang baik. Dengan begitu, kehadiran BSI diharapkan mampu meningkatkan kapitalisasi dan kapabilitas perbankan syariah di Indonesia.
“Konsep syariah saja tidak cukup, perlu dikemas secara digital dengan kualitas pelayanan tinggi, serta adanya institusi yang kuat. Kehadiran BSI kita harapkan dapat meningkatkan kapitalisasi dan kapabilitas perbankan syariah di Indonesia,” ujarnya Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: OJK Restui Bank Syariah Indonesia, Kementerian BUMN Launching Legal Merger Bulan Depan
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, penetrasi pasar bank syariah di Indonesia masih sangat rendah, hanya tercatat 4,1% jika dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 29%.
Mantan Bos Inter Milan merespons hal itu dengan merealisasikan merger bank syariah BUMN dengan harapan mampu memperkuat fundamentalnya. Langkah itu dibarengi dengan proyeksi bahwa BSI mampu menempati posisi terbaik sebagai bank syariah di tingkat global. Proyeksi itu pun seiring dengan potensi pengembangan modal bank syariah BUMN yang mencapai Rp225 triliun.