JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah berkonsentrasi pada penanggulangan pandemi covid-19 dengan berbagai kebijakan stimulus yang masuk ke dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya menyalurkan bansos.
Mahfud MD menceritakan tentang keluhan Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara terhadap rumitnya penyaluran bantuan sosial atau bansos. Keluhan tersebut disampaikan sebelum Juliari terjerat dugaan kasus korupsi
"Saya cerita tentang pemberian bansos ini. ketika awal pandemi itu, Mensos itu datang ke saya. 'Pak ini kami dana banyak sulit tapi menyalurkan bansos karena administrasinya untuk pertanggungjawaban dari BPK terlalu rumit', sehingga tidak banyak yang berani takut disalahkan korupsi," kata Mahfud MD dalam video virtual, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: Bansos Tunai Rp300.000 Cair, Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya
Kata dia, banyak pihak yang tidak berani menyalurkan bansos lantaran takut disalahkan akibat korupsi oleh lembaga pengaudit keuangan. Dia menemui Kepala BPK Agung Firman Sampurna dan Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto agar dana bansos untuk diawasi
"Kemudian saya datang ke sini ke pak Firman, apa betul? Tidak. Saya bilang jalan saja enggak usah takut. tahu-tahu menterinya di OTT. Tapi sebenarnya enggak rumit, jalan tuh. yang penting ada niat bahwa ini bisa dijalankan dengan baik?" imbuhnya.
Lalu, kementerian dan lembaga di bawahnya agar tetap melaksanakan program, termasuk penyaluran bansos, sesuai dengan ketentuan. Mahfud menyampaikan bahwa dirinya telah memperoleh jaminan dari KPK asal anggaran negara tidak diselewengkan.
"Sehingga saya katakan atau mendapat jaminan, jalan saja pak, kami jamin tidak ada apa-apa asal dikelola dengan baik, dengan benar. Bukan mencari cara untuk korupsi, karena kalau sudah mencari-cari cara, kami sudah benarkan secara materil, KPK turun tangan, dan itu terjadi," tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)