Miliki Harta Rp9,8 Triliun tapi Orang Ini Dicari Banyak Negara, Ada Apa?

Fadel Prayoga, Jurnalis
Jum'at 05 Februari 2021 13:33 WIB
Sanjay Shah (Foto: Mint)
Share :

JAKARTA - Setiap krisis ekonomi pasti akan selalu ada yang menjadi korban. Hal ini pun pernah dialami oleh Sanjay Shah yang harus menjadi pengangguran karena krisis keuangan yang terjadi satu dekade lalu.

Meski begitu, Shah tak lantas meratapi nasib yang harus menjadi pengangguran di tengah krisis. Dia kembali ke posisi semula dengan cara menyiapkan dana sendiri dengan melakukan investasi.

Melihat ada kesempatan untuk menghasilkan uang yang berlipat, dia langsung memanfaatkannya. Dirinya melihat ada aturan yang tak tegas dalam undang-undang pajak dividen yang diberlakukan pada saat itu. Alhasil, dalam beberapa tahun, dia mencatat kenaikan spektakuler dari ketidakjelasan lantai perdagangan menjadi mengumpulkan sebanyak USD700 juta atau sekitar Rp9,8 triliun (mengacu kurs Rp14.000 per USD).

Baca Juga: Jeff Bezos Tinggalkan Amazon, Sisa Zuckerberg yang Jadi Bos Raksasa Teknologi

Selain itu, Shah juga memiliki portofolio di sektor properti dari mulai Regent's Park di London hingga Dubai. Selain itu, dirinya juga menjadi bos di sebuah kapal pesiar setinggi 62 kaki dan memesan Drake, Elton John dan Jennifer Lopez untuk bermain untuk sebuah badan amal autisme yang didirikan

Namun, uang yang didapatkan oleh Shah ini menimbulkan kontroversi. Anggota parlemen Jerman menyebutnya sebagai perampokan pajak terbesar dalam sejarah.

Denmark saat ini sedang berusaha untuk mengambil pajak dari Shah. Pihak berwenang kini telah membekukan sebagian besar kekayaan Shah. Namun Shah melawan tuntutan hukum dan penyelidikan kriminal di beberapa negara.

Baca Juga: Elon Musk Masuk Daftar 'Pahlawan Transportasi'

Pengacaranya saat ini berusaha untuk mendapatkan akses ke catatan bank yang mereka simpan akan membuktikan hal itu. Pengacaranya telah memberitahunya bahwa dia akan ditangkap jika dia meninggalkan kota ke Eropa, meskipun dia belum dituntut.

Meskipun begitu, hal tersebut ditanggapi dengan santai oleh Shah. Dia mengaku tidak menyesal dengan apa yang dia perbuat.

“Bankir tidak memiliki moral. Manajer hedge-fund, dan sebagainya, mereka tidak memiliki moral. Saya menghasilkan uang secara legal," ujarnya mengutip Bloomberg, Jumat (5/2/2021).

Shah dan perusahaan yang didirikan - Solo Capital Partners LLP adalah tokoh sentral dalam skandal Cum-Ex Denmark. Dia mengatakan bahwa perusahaannya membantu investor untuk menjual saham dengan cepat dan mengklaim beberapa pengembalian dana atas pajak dividen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya