Bos OJK: Bank Syariah Indonesia, Bayi Baru Lahir dan Siap Jadi Raksasa Besar

, Jurnalis
Rabu 10 Februari 2021 16:33 WIB
Ketua OJK Wimboh Santoso (Foto: Okezone.com)
Share :

“Ibaratnya lembaga keuangan (syariah) seperti bus, tapi orang yang diangkut belum cukup, sehingga tidak penuh, otomatis tidak ekonomis,” katanya.

OJK mencatat proporsi total aset keuangan syariah baru mencapai 9,9%, sedangkan sisanya dimiliki keuangan konvensional, padahal Indonesia memiliki potensi besar yakni 87% atau sekitar 230 juta jiwa adalah Muslim.

Sementara itu, literasi dan inklusi terkait syariah juga tergolong rendah yakni masing-masing 8,93% dan 9,1%. Sedangkan literasi dan inklusi nasional masing-masing mencapai 38,03% dan 76,19%.

Selain itu, tantangan lain dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah mendorong permodalan karena enam bank syariah memiliki modal inti kurang dari Rp2 triliun dari total 14 bank umum syariah per Desember 2020.

Kemudian, terbatasnya SDM industri keuangan syariah, daya saing produk dan layanan keuangan syariah serta rendahnya riset dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

OJK menaruh harapan besar kepada BSI dalam menjawab tantangan tersebut setelah resmi dibentuk dan mulai beroperasi dengan nama baru pada 1 Februari 2021.

Per Desember 2020, BSI memiliki aset Rp239,73 triliun, dengan total kelolaan dana pihak ketiga mencapai Rp209,9 triliun, pembiayaan Rp156,52 triliun dan laba bersih mencapai Rp2,19 triliun.

Saat ini, BSI menduduki peringkat ke-7 sebagai bank nasional dengan aset terbesar di Tanah Air dan menargetkan menjadi salah satu besar pemain keuangan syariah regional dan global.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya