"Sedangkan buzzer menurut saya, ini istilahnya kayanya penonton saja ramai-ramaian. Seringkali anonim dan tidak tahun identitasnya. Siapa orang ini, lalu kemudian apa keahliannya, informasinya dapat dari mana. Tapi bukan berarti enggak punya audience ya. Kadang-kadang buzzer ini juga ada akun anonim yang followersnya juga yang audiencenya banyak," jelasnya.
Selain itu lanjut Enda, kemampuan khusus yang dimiliki oleh buzzer juga tidak jelas. Karena biasanya buzzer bisa berbicara tentang ekonomi, politik, sosial budaya atau apapun yang sedang ramai diperbincangkan.
"Tapi sebenarnya orangnya enggak jelas dan ekspertisnya tentang apa sih gitu apa kah ahli ekonomi, ahli politik, kebijakan publik atau apa sebenarnya. Itu yang menurut saya yang disebut buzzer. Sedangkan kalau influencer atau bahasa lain ada yang menyebutnya key opinion leader kalau beropini berdasarkan track recordnya dia," jelasnya. (fbn)
(Rani Hardjanti)