JAKARTA – Kementerian BUMN berencana mengintegrasikan ekosistem ultra mikro pada tiga BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Holding BUMN untuk UMi diharap bisa menggenjot pengembangan ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
Kemitraan Holding BUMN Ultra Mikro dan UMKM diproyeksi memiliki daya saing lebih tinggi dari perusahaan teknologi finansial (fintech). Bahkan mampu memperluas penerima manfaat hingga ke pelosok Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani: Holding BUMN Ultra Mikro Itu Sinergi Bukan Saling Kanibal
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, salah satu anggota holding yakni PT Bank BRI (Persero) memiliki kapabilitas untuk mengurangi berbagai program pengembangan UMKM dan ultra mikro yang selama ini banyak terduplikasi di antara ketiga perusahaan. Kemudian, efisiensi dana dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) akan lebih mudah terwujud pasca integrasi ini berlangsung.
Kondisi tersebut diprediksi berdampak pada semakin cepatnya PNM dan Pegadaian dalam menjalankan tugasnya, dan dapat memiliki daya saing lebih tinggi saat berhadapan dengan perusahaan-perusahaan fintech.
“Strategi digitalisasi bagi PNM dan Pegadaian dapat lebih cepat. Dalam jangka panjang mereka juga bisa menguatkan segmen market masing-masing perusahaan," ujar Toto Selasa (16/2/2021).
Integrasi BUMN pembiayaan itu juga dinilai untuk pengembangan UMi dan UMKM. Karena kebijakan itu akan membantu pemerintah menaikkan kelas pelaku usaha ultra mikro dan UMKM.
"Masih ada puluhan juta pelaku UMKM yang belum terlayani akses financing-nya. Kalau sinergi tiga BUMN ini bisa dijalankan, tentu harapannya jumlah bisnis ultra mikro yang naik kelas bisa bertambah signifikan," kata dia.