JAKARTA – Harga emas berjangka turun tipis pada akhir perdagangan yang berfluktuasi Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas berbalik melemah dari kenaikan tiga hari berturut-turut, setelah dolar pulih dari penurunannya segera setelah komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai."
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus USD2,5 atau 0,14% menjadi ditutup pada USD1.805,90 dolar AS per ounce, dilansir dari Antara, Rabu (24/2/2021). Sehari sebelumnya, emas berjangka melonjak USD31 atau 1,74% menjadi USD1.808,40 per ounce.
Baca juga: Harga Emas Naik Usai Anjlok Rp13.000, Berikut Daftarnya
Ketua Federal Reserve AS bersaksi di depan Kongres AS pada Selasa (23/2/2021), mengatakan ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS membaik tetapi masih jauh dari kesehatan penuh, dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tidak mungkin memicu perubahan kebijakan sampai ekonomi pulih.
Powell mengatakan pihaknya akan membutuhkan "beberapa waktu" sebelum Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan yang diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke lapangan kerja penuh dan dia "tidak memperkirakan inflasi naik ke tingkat yang mengganggu."
Baca juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp13.000, Ini Daftarnya
"Ada sedikit volatilitas di sekitar penampilan Powell di Senat tetapi dia belum benar-benar mengatakan apa pun yang mungkin membahayakan situasi yang ada," kata analis OANDA, Craig Erlam.
"Terlepas dari volatilitas, kami belum melihat pergerakan arah yang signifikan dalam imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah, cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi."
Indeks dolar merangkak kembali naik 0,2%, sedikit menjauh dari dekat level terendah enam minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.