JAKARTA - PT United Tractor Tbk (UNTR) mencatat laba pada kinerja keuangan 2020. Namun, laba bersihnya anjlok hingga 47%.
Mengutip keterbukaan informasi, Jakarta, Kamis (25/2/2021), UNTR mencatat laba bersih 2020 sebesar Rp6 triliun. Besaran tersebut turun 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,31 triliun.
Baca juga: United Tractors Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya
Penurunan laba tersebut disebabkan oleh penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah. Hal ini diakibatkan melemahnya harga batu bara hampir sepanjang tahun.
Penjualan alat berat komatsu mengalami penurunan 47% menjadi 1.564 unit. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga mengalami penurunan.
Baca juga: Aksi Korporasi Hari Ini, ASII dan UNTR Bagikan Dividen Interim 2020
Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 9% menjadi 9,3 juta ton, termasuk penjualan 1,9 juta ton coking coal, namun kinerja bisnis ini terpengaruh olehharga batu bara yang lebih rendah.
PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 22% menjadi 320.000 ons.
Sementara itu, Perusahaan kontraktor umum yang 64,8% sahamnya dimiliki UNTR, yakni PT Acset Indonusa Tbk (Acset) melaporkan rugi bersih sebesar Rp1,3 triliun, terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya pekerjaan konstruksi proyek selama masa pandemi Covid-19.
PT Bhumi Jati Power, yang 25% sahamnya dimiliki UNTR, sedang dalam proses konstruksi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas masing-masing 1.000 mw di Jawa Tengah. Penyelesaian proses konstruksi telah mencapai 97% pada bulan Desember 2020.
(Fakhri Rezy)