JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya (kunker) ke Provinsi Maluku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berdialog dengan para pengusaha perikanan dan pelayaran. Salah satunya adalah Kuntoro Alfred Kusno yang sudah berkecimpung selama 28 tahun di sektor perikanan.
Di hadapan Jokowi, Kuntoro mengeluhkan masalah biaya mahal dan waktu yang cukup panjang saat melakukan ekspor ikan ke negara lain.
Baca juga: Aturan Kabel Bawah Laut Untungkan Pengusaha hingga Kedaulatan Negara
“Masalah laboratorium uji mutu. Selama ini kami harus kirim ke Bali. Waktu dan biaya yang cukup mahal. Di Ambon sendiri belum ada seperti pengujian logam berat, histamin dan terkahir ini kita mesti uji covid-19 pak. Jadi butuh waktu dan biaya,” katanya, Kamis (25/3/2021).
Dia mengatakan mahalnya biaya logitik membuat tak banyak investor di sketor perikanan yang melirik Pulau Ambon. Untuk logistik Kuntoro menyebut harus mengeluarkan biaya lebih untuk ekspor ikan cakalang ke Fukuoka.
Baca juga: Tingkatkan Produktivitas, KKP Tebar 180 Ribu Benih Ikan di Jakarta Selatan
“Nah saya minimum harus mengorder 4o feet kontainer dari Surabaya. At least dua minggu pak baru dikirim kosong ke Ambon. Sampai di Ambon saya mesti tracking lagi dari pabrik ke sini (pelabuhan) pakai mobil thermoking. Jadi betul-betul yang tadi itu betul double handling. Karena 40 feet ini, maaf infrastruktur di Kota Ambon terlalu kecil pak, jadi tidak bsa ditarik. Kecuali kalau 20 feet bisa pak,” paparnya.