Menuju Bank Digital, BRI Agro Rombak Direksi

Hafid Fuad, Jurnalis
Jum'at 09 April 2021 21:28 WIB
BRI Agro Rombak Direksi. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menunjuk jajaran direksi dan komisaris baru usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan).

Rapat dihadiri oleh pemegang saham mewakili 92,58% atau sejumlah 19.759.508.611 saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan yaitu 21.343.290.230 saham.

"Para pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus BRI Agro," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur Kustono di Jakarta (9/4/2021).

Dengan hasil RUPST tersebut susunan Direksi dan Dewan Komisaris BRI Agro adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris :

- Komisaris Utama : Budi Satria

- Komisaris Independen : Eko B.Supriyanto

- Komisaris Independen : Rina Saadah

Baca Juga: Izin ke OJK, BBRI Targetkan BRI Agro Jadi Bank Digital Akhir 2021

- Komisaris Independen : Rama Notowidigdo

- Komisaris : Achmad F.C Barir

Direksi :

- Direktur Utama : Kaspar Situmorang

- Direktur Keuangan dan Operasional : Arif Wicaksono

- Direktur Digital Bisnis : Bhimo Wikan Hantoro

Baca Juga: Perbankan Digital Jadi Pelayanan Tanpa Batasan Waktu dan Ruang

- Direktur Retail Agri dan Pendanaan : Sigit Murtiyoso

- Direktur Enterprise Risk Management,

Compliance and Human Resource : Ernawan

Selain itu, BRI Agro menegaskan keseriusannya melakukan transformasi bisnis menjadi digital attacker bank yang dikembangkan untuk memperluas basis bisnis perusahaan dan menggunakan model bisnis baru.

"Di tahun 2021, bisnis digital bank ini akan mulai dikembangkan dengan pengembangan infrastruktur, serta produk yang sesuai dengan layanan. Berikutnya juga melakukan pengembangan produk simpanan yang dapat meningkatkan transaksi seperti QR payment, debit card dan digital saving," ujarnya.

 Kinerja perseroan di 2020 mencatat pertumbuhan total Aset yang ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 0,65% (yoy) dari sebesar Rp19,37 triliun pada tahun 2019 (audited) menjadi sebesar Rp19,49 triliun pada tahun 2020 (audited).

Penyaluran kredit konsumer melalui aplikasi digital Pinjam Tenang atau PINANG juga sudah mulai memperlihatkan hasil. PINANG adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia. Aplikasi PINANG sudah fully digital dengan sistem digital verification, digital scoring dan digital signature. Product development PINANG dilakukan oleh BRI selaku perusahan induk, kemudian dialihkan ke Perseroan untuk dikembangkan dan dipasarkan.

"Sepanjang tahun 2020, total disbursement PINANG sebesar Rp70,6 miliar dan sudah melayani debitur lebih dari 18 ribu debitur," katanya.

Kontribusi sektor agribisnis menjadi salah satu penopang pertumbuhan penyaluran kredit Perseroan. Porsi penyaluran kredit kepada sektor agribisnis sendiri tercatat sebesar 56% dengan penyaluran terbesar pada komoditas kelapa sawit. Selain melakukan pengembangan bisnis eksisting, BRI Agro juga saat ini tengah melakukan kolaborasi dengan berbagai Start Up dari berbagai jenis bidang bisnis. Salah satunya dari bidang Financial Technology (Fintech) Services dalam upaya untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat melalui digital platform.

Kinerja perseroan sepanjang 2020 masih menunjukan adanya pertumbuhan. Hal tersebut dapat terlihat dari Total Aset yang mencatat pertumbuhan sebesar 3,50% (yoy) dari Rp27,7 triliun pada 2019 menjadi Rp28.02 triliun pada 2020 (audited). Penyaluran Kredit tumbuh sebesar 0,65% (yoy) dari Rp19,37 triliun pada 2019 menjadi Rp19,49 triliun pada 2020.

Kondisi global dan domestik yang terdampak oleh Pandemi Covid-19 adalah salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan kredit Perseroan. Meskipun demikian, perseroan masih berkomitmen untuk memenuhi target kinerja yang ditetapkan.

Kualitas penyaluran kredit di tahun 2020 terlihat dari rasio non performing loan/NPL Gross sebesar 4,97% yang menunjukkan tren penurunan dibandingkan periode sebelumnya NPL Gross sebesar 7,66% pada 2019. Sementara itu NPL Net pada 2020 sebesar 2,73% dibandingkan dengan NPL Net 2019 sebesar 4,86%.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya