Harga Minyak Dunia Galau di Tengah Kekhawatiran Permintaan

Antara, Jurnalis
Jum'at 09 April 2021 07:39 WIB
Harga Minyak (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Harga minyak bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ketika pelemahan dolar dan penguatan pasar ekuitas mengimbangi penurunan awal yang disebabkan oleh peningkatan besar dalam stok bensin AS di tengah berlanjutnya kekhawatiran permintaan karena meningkatnya kasus global COVID-19.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni, naik 4,0 sen menjadi ditutup pada 63,20 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.​​​​​​​ Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 17 sen menjadi menetap di 59,60 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

"Harga minyak mentah sedang berjuang karena tekanan COVID jangka pendek diimbangi oleh dolar AS yang jauh lebih lemah," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Ditopang Prospek Pemulihan Ekonomi 

Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya , mengikuti imbal hasil Treasury yang lebih rendah, setelah data menunjukkan kenaikan mengejutkan dalam klaim pengangguran mingguan AS.

Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang biasanya membantu meningkatkan harga minyak mentah.

S&P 500, sementara itu, mencapai rekor tertinggi dan Nasdaq berada di puncak tujuh minggu, dibantu oleh kenaikan saham terkait teknologi, sehari setelah Federal Reserve menegaskan kembali janjinya untuk tetap ultra-dovish sampai pemulihan ekonomi lebih aman.

"Meskipun ada dorongan positif dari pasar ekuitas dan valas - pasar saham yang meningkat dan dolar AS yang lebih lemah cenderung memiliki efek pendukung harga - harga minyak agak kurang kuat saat ini," kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/4/2021).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya