Pabrik Kaca Bakal Dibangun di KIT Batang, Jokowi: Terbesar di Asia Tenggara

Giri Hartomo, Jurnalis
Minggu 25 April 2021 10:06 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Okezone.com/Setkab)
Share :

JAKARTA - Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang terus dikebut pengerjaannya. Progres KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare (ha) sudah mencapai progress sebesar 95,17%.

Presiden Joko Widodo mengatakan, kawasan ini akan digunakan untuk menarik investor. Secara khusus para investor yang berkaitan dengan teknologi.

“Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4.300 hektar. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektar yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi,” ujarnya dalam keteranganya, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Menperin: Pembangunan Industri Sesuai Tata Ruang Geber Investasi

Bahkan lanjut Jokowi, pada bulan depan akan dilakukan peletakan batu pertama atau Ground Breaking untuk industri kaca. Menurutnya, nantinya pembangunan ini akan menjadi industri kacar terbesar di Asia Tenggara.

“Karena nanti di bulan Mei akan ada pelaksanaan Grounbreaking atau peletakan batu pertama untuk industri kaca. Dan mungkin akan menjadi industri kaca yang terbesar di kawasan Asia Tenggara,” kata Jokowi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pengembangan Kawasan Industri Kendal Bisa Pakai APBN

Sementara itu, Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan, pihaknya akan terus mengkebut pembangunan KIT Batang Klaster I Fase I seluas 450 ha. Di mana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun ini.

Sebagai gambaran, hingga pertengahan April 2021, progress pembangunan pekerjaan untuk Zona 1 telah mencapai 99,80%. Sementara untuk Zona 2, dan Zona 3 di klister tersebut telah mencapai, 99,71%, dan 99,12%.

“Dengan progress yang sudah berjalan tersebut, kami optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan,” ucapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya