Sementara itu, dia mengatakan, adanya peningkatan jumlah turis dikhawatirkan hal tersebut bukan seperti yang dianggap. Akan tetapi, justru pergerakan manusia yang belanja membeli keperluan dan disebut sebagai turis.
“Semua daerah perbatasan itu dinamikanya seperti itu dan tahun-tahun lalu pergerakan manusia yang memang sehari-hari dia bolak-balik ke perbatasan itu dimasukkan dalam golongan turis, padahal mereka bukan turis,” ucap Agus.
(Feby Novalius)