4. Namun, BEI sampai saat ini belum menerima berkas GoTo
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima dokumen permohonan pencatatan saham baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan GoTo.
"Kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan. Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).
5. IPO GoTo bisa manfaatkan momentum pandemi Covid-19
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menilai momentum pemulihan ekonomi dan pasar modal akibat pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan GoTo untuk melantai di Bursa. Terlebih menurutnya, di masa pandemi Covid-19 minat masyarakat masih tinggi untuk berinvestasi khususnya di saham.
"Maka bisa saja mereka memanfaatkannya untuk melantai di bursa saham. Yang harus diperhatikan, selain timing ialah harga yang ditawarkan, kinerja maupun prospek bisnis ke depannya, hingga siapa penjamin emisinya, dan juga rencana-rencana bisnis ke depannya," ujar Reza saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (18/5/2021).
6. Bagimana dampai IPO GoTo terhadap pasar modal?
Mengenai dampak IPO GoTo ke pasar modal Indonesia, Reza menyebut hal tersebut harus dilihat mulai dari harga saham yang ditawarkan dengan jumlah saham yang beredar di masyarakat.
"Masalahnya, mereka sebelumnya kan belum listing jadi bagaimana bandingkan sehingga bisa katakan akan meningkat pesat. Katakanlah jumlah saham yang beredar tetap maka agar market capnya naik maka harga sahamnya yamg harus naik seperti yang terjadi pada ARTO," ucapnya.