Harga Minyak Dunia Naik Dekati USD70 per Barel, Tertinggi sejak Mei 2019

Antara, Jurnalis
Sabtu 29 Mei 2021 07:22 WIB
Harga Minyak (Foto: Shutterstock)
Share :

Namun, meningkatnya infeksi virus corona di Asia menekan harga. Infeksi di wilayah Asia Selatan melampaui 30 juta pada Jumat (28/5), menurut penghitungan Reuters, dipimpin oleh India yang sedang berjuang dengan gelombang COVID-19 kedua dan kekurangan vaksin di seluruh wilayah.

Prospek lebih banyak minyak Iran yang masuk ke pasar juga membatasi kenaikan.

"Iran akan memperlambat reli," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, menambahkan bahwa pelaku pasar berhati-hati menjelang akhir pekan tentang kemungkinan bahwa kesepakatan antara Iran dan kekuatan Barat dapat meningkatkan pasokan ke pasar.

Iran dan kekuatan global telah bernegosiasi di Wina sejak April untuk menyusun langkah-langkah yang harus diambil Teheran dan Washington terkait sanksi dan kegiatan nuklir agar kembali ke kepatuhan penuh dengan pakta nuklir 2015 Iran dengan kekuatan dunia.

Di Amerika Serikat, Yawger mengatakan kekhawatiran tentang potensi permintaan pada liburan akhir pekan Memorial Day menjadi tidak bersemangat. “Ada beberapa hal yang menjadi perhatian,” katanya.

Lebih dari 34 juta orang Amerika diperkirakan akan turun ke jalan raya antara 27 Mei dan 31 Mei, liburan akhir pekan yang menandai dimulainya musim mengemudi musim panas. Tetapi mereka menghadapi harga bensin rata-rata sekitar 3,04 dolar AS per galon, yang paling mahal sejak 2014.

Juga di Amerika Serikat, produksi minyak mentah melonjak 14,3 persen pada Maret menjadi 11,2 juta barel per hari, setelah terpukul oleh cuaca dingin pada Februari, kata pemerintah dalam laporan bulanan terbaru. Jumlah rig minyak, indikator awal produksi di waktu mendatang, telah meningkat selama sembilan bulan berturut-turut, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes.

Menyeimbangkan ekspektasi pemulihan permintaan terhadap kemungkinan peningkatan pasokan Iran, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan tetap berpegang pada langkah yang ada yaitu secara bertahap mengurangi pembatasan pasokan minyak pada pertemuan Selasa (1/6), kata sumber OPEC.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya