JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas kini bertengger kembali di atas level psikologis USD1.900, setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS melonjak pada April sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung terhadap nilai inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik 6,8 dolar AS atau 0,36 persen menjadi ditutup pada 1.905,30 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (27/5), emas berjangka merosot 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.898,50 dolar AS per ounce.
Emas berjangka naik 3,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi 1.901,20 dolar AS pada Rabu (26/5), setelah melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dolar AS pada Selasa (25/5), dan meningkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.884,50 dolar AS pada Senin (24/5).
Baca Juga: Aksi Ambil Untung Bikin Harga Emas Turun 0,28%
Harga-harga konsumen AS meningkat dalam satu tahun hingga April, dengan ukuran inflasi yang mendasari melampaui target 2,0 persen Federal Reserve.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (28/5) bahwa ukuran inflasi pengeluaran konsumsi pribadi AS naik 3,6 persen pada April dari setahun sebelumnya, angka terkuat sejak 2008 dan lebih tinggi dari 2,0 persen yang disukai oleh Federal Reserve.
Indeks harga inti, yang menghapus harga makanan dan bahan bakar yang tidak stabil, naik 3,1 persen di tahun yang berakhir April, laju tercepat sejak 1992. Harga-harga pada April naik 0,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kenaikan terbesar dalam dua dekade.
"Kami melihat sedikit peningkatan dalam data konsumsi pribadi. Semua hal ini terus mendukung lingkungan inflasi yang sangat menguntungkan terhadap emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.