Harga Mahal, Pengrajin Tempe Tahu Minta Bulog Impor Kedelai

Arif Budianto, Jurnalis
Senin 31 Mei 2021 12:49 WIB
Kacang Kedelai (Foto: Okezone)
Share :

BANDUNG – Harga kedelai yang melambung tinggi menyulitkan para pengrajin tahu dan tempe. Imbasnya, ada pengrajin yang memilih menghentikan produksi hingga menaikkan harga jual tahu tempe.

Untuk mengatasi mahalnya harga kedelai, Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) meminta pemerintah mengatur perdagangan kedelai, dengan mengizinkan Bulog atau koperasi Kopti melakukan improtasi kedelai. Saat ini, importasi kedelai murni dilakukan pihak swasta, sehingga terjadi fluktuasi harga.

Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Ukuran Tahu-Tempe Jadi Mengecil

"Pemerintah harus memperbaiki perdagangan kedelai ini, dengan mengatur kuota impor. Misalnya 70% oleh swasta dan 30% oleh pemerintah atau kami," kata Sekjen Kopti Hugo Siswaya, Senin (31/5/2021).

Menurut dia, pemerintah dalam hal ini bisa menunjuk Perum Bulog untuk mengelola kuota impor kedelai. Harga kedelai Bulog nantinya berfungsi untuk mengontrol harga di pasaran, layaknya komoditas lainnya seperti beras dan gula pasir.

Baca Juga: Tahu-Tempe Mengecil dan Hilang di Pasar Gegara Mahalnya Harga Kedelai

"Sekarang kan kuota impor kedelai di pegang swasta semua, jadi kami sekarang posisinya hanya menunggu kebaikan hati importir agar harga kedelai bisa kembali terjangkau," beber dia.

 

Kendati begitu, pihaknya memadai bila harga kedelai saat ini ada pengaruh global. Namun bukan berarti importir hanya berpangku tangan pada kondisi harga pasaran, tetapi mestinya mempertimbangkan faktor lain. Apalagi, hampir 80% kedelai diserap untuk industri.

“Semua orang bisa lihat, harga kedelai di pasar internasional berapa. Tinggal dilihat berapa biaya lainnya, hingga dijual Rp10.700 per kg. Apalagi kalau kedelai yang dilepaskan sekarang adalah stok lama. Mungkin mereka lagi profit taking. Tapi mestinya tidak seperti itu," beber dia.

Pihaknya, kata dia, hari ini akan bertemu dengan kementerian terkait untuk membahas masalah ini. Jangan sampai berlarut-larut. Karena, perajin tahu sendiri tidak bisa menjual tahu dengan harga kedelai fluktuatif.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya