JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan hadir secara virtual menyaksikan pembacaan Deklarasi Gotong Royong oleh perwakilan pengusaha dan buruh Indonesia di Kementerian Ketenagakerjaan Jakarta.
Luhut mengatakan, Indonesia sedang menghadapi masalah berkembangnya Covid-19 dengan adanya varian Delta yang baru dan lebih ganas. Berdasarkan penelitian, varian Delta ini empat kali atau lebih menular dibandingkan varian awal, juga menurunkan efektivitas dari berbagai jenis vaksin.
Di Indonesia, dampaknya sudah nampak di Jawa dan Bali, ini membuat occupancy rate dari semua rumah sakit meningkat signifikan.
Baca Juga: Pengusaha hingga Serikat Pekerja Deklarasi Tak Mau Kalah dengan Covid-19
"Begitu juga permintaan oksigen meningkat hampir lima kali dari biasanya, ini yang membuat kita minggu-minggu lalu sangat kerepotan. Belum juga kelelahan yang dialami para tenaga-tenaga kesehatan yang sudah satu setengah tahun lebih menghadapi Covid-19 ini," ujar Luhut di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak kompak menghadapi situasi saat ini. Luhut juga ingin menginformasikan bahwa penanganan wabah varian Delta selama 10 hari terakhir di bawah kontrol Presiden Joko Widodo yang sangat ketat.
Baca Juga: Bertemu PM Lee, Menko Airlangga: Singapura Negara Mitra Ekonomi Utama Indonesia
"Saya pikir sudah makin menunjukkan hasil, walaupun masih terlalu dini kita mengatakan bahwa kita sudah kontrol semua. Tapi saya ingin katakan, dari segi obat, kami secara bertahap sudah berusaha memenuhi obat-obat yang ada, meskipun ada beberapa obat seperti Actemra yang sedang terbang dari tempat kita belinya, akan ada program paket obat yang akan diluncurkan pemerintah pada hari Rabu atau Kamis ini," jelas Luhut.
Program paket obat ini adalah sebanyak 300 ribu paket untuk 210 ribu kasus aktif Covid-19 yang dialami sekarang. Untuk masalah obat, dia mencatat ada masalah manipulasi obat yang sedang ditindak tegas oleh pemerintah dan juga pemerintah sedang reformasi bidang kesehatan.
"Karena banyak hal-hal yang tidak efisien memang dalam bidang kesehatan ini. Masalah tempat tidur untuk ICU, pemerintah sudah mengerahkan semua kekuatan kita, perlahan mulai kelihatan hasilnya, TNI dan Polri sudah menggunakan seluruh kekuatan yang ada untuk menyiapkan RS-RS darurat. Sekarang saya kira sudah berjalan, RSPAD di Jakarta ini sudah semuanya jadi RS Darurat, di Bogor, di Bandung, di Surabaya, ini sangat membantu," tambahnya.
Bahkan, sebut dia, asrama haji juga sudah dimobilisasi dan banyak tempat asrama dan fasilitas TNI yang sudah di-convert menjadi tempat perawatan bagi yang sakit. "Pekerjaan yang sungguh melelahkan, tapi saya menaruh hormat kepada teman-teman nakes yang sudah bekerja habis-habisan untuk menghadapi ini semua," ungkap Luhut.
(Feby Novalius)