Investasi di Bandara Hang Nadim, WIKA Minta Izin Pemegang Saham

Aditya Pratama, Jurnalis
Rabu 28 Juli 2021 09:59 WIB
WIKA meminta izin pemegang saham untuk investasi di Bandara Batam (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana investasi dan menjalankan kegiatan usaha kebandarudaraan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam dengan pengelolaan 25 tahun. Perseroan akan meminta izin pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2 September 2021.

Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (28/7/2021), Perseroan menyampaikan rencana tersebut setelah memperoleh penunjukkan dari Panitia Pengadaan Proyek KPBU Bandara Hang Nadim di bawah Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) dimana WIKA akan melaksanakan kegiatan manajemen infrastruktur bandara dan penunjangnya.

 Baca Juga: WIKA Tawarkan Proyek Tol Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung ke LPI

Perseroan bersama dengan PT Angkasa Pura I (AP 1) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) telah membentuk Konsorsium AP1-IIAC-WIKA yang telah ditetapkan sebagai pemenang pelelangan proyek KPBU Bandar Udara Hang Nadim dan untuk selanjutnya Konsorsium diwajibkan untuk membentuk Perusahaan Patungan/Badan Usaha Pelaksana (BUP) untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang kebandarudaraan.

Baca Juga: WIKA Raup Laba Rp185 Miliar, Anjlok 91%

"Latar belakang Perseroan berencana menjalankan kegiatan usaha di bidang kebandarudaraan dalam rangka pengembanganusahanya melihat potensi usaha bandar udara memiliki fungsi sebagai akses hubungan internasional yang pengelolaannya diharapkan dapat menambah portofolio proyek strategis bagi Perseroan," tulis keterangan manajemen WIKA.

WIKA juga menjelaskan manfaat dari rencana penambahan kegiatan usaha dalam bidang perbandarudaraan diantaranya, berpotensi memperoleh Omset Kontrak (OK) konstruksi atas ham right to match; potensi pendapat recurring selama masa kerjasama; terdapat potensi aset recycling setelah COD dengan nilai > PBV; dan memperoleh transfer knowledge dalam bisnis aviasi.

Berdasarkan pengujian atas proyeksi keuangan yang dilakukan selama 25 tahun, tingkat Net Present Value (NPV) pada discount rate 11,18 persem menunjukkan nilai NPV positif sebesar Rp681,63 miliar. Kemudian, berdasarkan tingkat Profitability Index (PI) pada discount rate 11,18% menunjukkan nilai 1,145 kali atau lebih besar dari 1 dan demikian proyek ini dalam kondisi layak.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya