Ini menjadi surplus Indonesia secara 15 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Surplus tersebut khususnya dialami Indonesia dengan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat USD1,27 miliar ), Filipina (USD0,53 miliar ) dan Malaysia (USD0,40 miliar ).
Sedangkan, defisit masih terjadi dengan China (USD0,84 miliar ), Australia (USD0,45 miliar ) dan Thailand (USD0,27 miliar ).
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa performa perdagangan internasional Indonesia yang tetap kokoh tersebut akan menjadi penopang ketahanan sektor eksternal Indonesia sekaligus menjadi engine pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Pemerintah akan terus menciptakan ekosistem yang kondusif guna mempertahankan performa ekspor dan impor melalui insentif-insentif bagi dunia usaha dan melalui penanganan COVID-19 yang efektif dan terukur," tutur dia.
(Feby Novalius)