Dengan saldo kas yang mencapai Rp5.110 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21.724 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp6.468 miliar. Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2021 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 1,3x dan pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,4x.
Di kuartal pertama 2021, TBIG membukukan pendapatan Rp 1,42 triliun dengan EBITDA Rp 1,24 triliun. Pendapatan tersebut naik 12,7% dibandingkan realisasi pendapatan pada tiga bulan pertama 2020 yang sebesar Rp 1,26 triliun. Dari segi bottom line, TBIG mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 265,9 miliar. Jumlah tersebut meningkat 16,35% dibanding laba bersih kurtal I tahun lalu yang sebesar Rp 228,54 miliar.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Hardi Wijaya Liong pernah bilang, perseroan memperlihatkan pertumbuhan organik yang kuat dengan penambahan 811 penyewaan kotor yang terdiri dari 252 sites telekomunikasi dan 559 kolokasi. Per 31 Maret 2021, TBIG mencatatkan 32.612 penyewaan dan 16.501 sites telekomunikasi.
(Feby Novalius)