Tak Jadi Bikin Anak Usaha, Dana IPO Inocycle (INOV) untuk Bayar Utang

, Jurnalis
Jum'at 27 Agustus 2021 13:23 WIB
Dana IPO INOV Digunakan untuk Bayar Utang. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) memutuskan untuk mengubah penggunaan dana hasil penawaran umum perseroan dari sebelumnya 30% akan digunakan untuk pengembangan atau pembentukan anak usaha baru akan digunakan untuk bayar pinjaman usaha perseroan. Hal ini menjadi keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Direktur INOV Victor Choi mengatakan, dengan disetujuinya perubahan penggunaan dana tersebut, beban utang INOV bisa berkurang dan diharapkan kinerja INOV ke depan akan semakin membaik.

Baca Juga: Lepas 800 Juta Saham Baru, Inocycle Incar Penjualan Tumbuh 40%

Hingga semester pertama 2021, INOV berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp305,4 miliar atau meningkat 29,8% yoy, dan laba bersih tercatat naik 197,1% atau menjadi sebesar Rp7,9 miliar. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Jumat (27/8/2021).

Kinerja di semester pertama tahun ini didominasi oleh penjualan produk serat (Re-PSF) sebesar Rp209,3 miliar yang bertumbuh 23,1% yoy. Kemudian disusul oleh penjualan produk bukan tenun (non woven) yang pertumbuhannya cukup signifikan yaitu mencapai 60,7% yoy menjadi sebesar Rp65,4 miliar, serta penjualan produk perabot rumah tangga (homeware) sebesar Rp30,0 miliar yang bertumbuh 24,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Wih! Banyak Generasi Muda Jadi Investor Saham, Didominasi Usia di Bawah 30 Tahun

Disampaikannya, melihat tren positif dari permintaan produk daur ulang yang terus meningkat, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan dampak dari pandemi yang masih berlanjut serta masih ada kebijakan lockdown di beberapa negara tujuan ekspor, perseroan tetap optimis dapat menutup tahun ini dengan kinerja yang positif.

Asal tahu saja, emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) mampu menghasilkan lebih dari 3.000 ton serat ramah lingkungan per bulan, dan mengolah lebih dari 3 miliar sampah botol per tahun. Diharapkan pencapaian tersebut terus bertambah seiring dengan langkah ekspansi yang terus digencarkan oleh perseroan.

Seiring dengan komitmen perseroan dalam meningkatkan recycle rate di Indonesia, perseroan terus memperluas jaringan produksi memasuki kota-kota lain di luar pulau Jawa. “Saat ini pabrik kami sudah ada di 9 kota, di 6 provinsi di Indonesia dan diharapkan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan produksi sampah plastik di Indonesia terlebih selama pandemi Covid-19 ini, serta untuk memperkuat pasokan bahan baku yang akan diolah oleh perseroan,” ujar Victor.

Kemudian dalam rangka mengamankan pasokan bahan baku untuk meningkatkan produksi, perseroan melalui anak usaha yaitu ‘Plasticpay’ (PT Plasticpay Teknologi Daurulang) terus menggencarkan pemasangan fasilitas pengumpulan botol plastik atau Mini Collection Point (MCP) di berbagai area di Tangerang dan Jabodetabek. Saat ini Plasticpay sudah memiliki sebanyak 276 unit MCP, dan akan terus bertambah untuk mengumpulkan lebih banyak sampah botol langsung dari penggunanya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya