JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan pentingnya perjanjian kerja sama perdagangan dengan negara lain Free trade agreement (FTA) untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kasan mengatakan, kegiatan ekspor impor dan investasi merupakan komponen penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia terlebih disaat krisis pandemi Covid 19 saat ini.
“Presiden RI memberikan arahan untuk melakukan transformasi ekonomi serta mempercepat pemulihan ekonomi melalui reformasi kebijakan investasi dan perdagangan, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan mendukung implementasi dan pemanfaatan FTA Indonesia adalah salah satu kunci penting untuk mendukung pemulihan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 ,” ujar Kasan, pada keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (5/9/2021).
Di tengah penurunan konsumsi domestik, ekspor dan impor justru mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan pada triwulan II-2021, yaitu sebesar 31,78% untuk ekspor, dan 31,22% untuk impor secara Year on Year (YoY).
“Oleh karena itu, implementasi dan pemanfaatan perjanjian kerja sama perdagangan yang telah dimiliki Indonesia perlu terus digenjot, agar pertumbuhan ekspor saat ini tidak hanya bergantung pada kenaikan harga komoditas,” kata Kasan.
Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Shinta Kamdani mengatakan, penting bagi pemerintah untuk melibatkan pelaku usaha dalam rangka negosiasi FTA. Selain itu, pemerintah dinilai juga perlu membantu para pelaku usaha dalam hal fasilitasi untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan implementasi FTA.
“Kunci untuk memaksimalkan manfaat FTA adalah bagaimana kesiapan para pelaku usaha dalam menyongsong implementasi FTA. Sosialisasi, peningkatan intelijen pasar, serta pembiayaan adalah beberapa komponen yang bisa difasilitasi pemerintah dalam rangka meningkatkan kesiapan para pelaku usaha,” ujar Shinta.