Tidak berhenti di situ, dari sisi suplai, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pendaftaran penawaran umum untuk 126 emisi dengan total nilai hasil penawaran umum mencapai Rp 255,4 triliun lebih yang 38 di antaranya merupakan emiten baru. Penambahan jumlah emiten baru ini tergolong masih yang tertinggi di bursa di negara-negara Asean.
“Dari sisi demand, kami melihat peningkatan jumlah investor di pasar modal yang terus tumbuh signifikan. Kami mencatat jumlah SID mencapai 6 juta lebih atau meningkat 56,9% secara ytd. Peningkatan jumlah investor didominasi kelompok milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun yang tercatat mencapai kurang lebih 58,5% dari total investor,” kata Hoesen.
Untuk menjaga stabilitas perekonomian, termasuk pasar modal Indonesia serta menjalankan program percepatan pemulihan ekonomi nasional, OJK akan terus bersinergi dan bekerjasama dengan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Konkritnya dengan cara menerbitkan POJK Nomor 7 tahun 2021 tentang kebijakan dalam menjaga kinerja dan stabilitas pasar modal akibat penyebaran Covid-19 untuk memberikan relaksasi bagi pelaku industri pasar modal, melakukan pengendalian volatilitas dan menjaga kestabilan pasar modal dalam sistem keuangan serta memberikan kemudahan perizinan dan penyampaian dokumen serta pelaporan kepada OJK.
(Feby Novalius)