Hutama Karya, lanjutnya, akan terus berupaya melakukan diversifikasi sumber pendanaan eksternal. Selain melalui lembaga keuangan baik bank maupun non-bank yang dimulai dari Penawaran Umum Obligasi I HK Tahun 2013 dan penerbitan Global Bonds senilai USD600 juta atau setara Rp9 triliun pada Mei 2020, perusahaan telah mendapatkan 5x oversubscribed.
”Kami mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung menyukseskan penyelesaian pembangunan JTTS dan semakin terbukanya akses infrastruktur di Indonesia," tuturnya.
Melalui penerbitan obligasi berkelanjutan ini, Budi berharap dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan untuk mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah khususnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)