Dirinya mencermati pemerintah China sanggup melakukan bailout atau pemberian dana talangan bagi grup tersebut untuk mengurangi dampak di masyarakat.
"Tapi tampaknya pemerintah China sudah bisa gerak cepat dan gesit untuk menyuntikkan likuiditas atas utang yang mencapai 2 persen dari PDB China tersebut," katanya.
Dirinya berharap kabar buruk dari China itu tidak terlalu membawa dampak buruk bagi pasar modal Indonesia. "Mudah-mudahan, efek sentimen negatifnya di market akan lambat laun mencair setelah ada kabar bailout," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)