Dia menilai, fenomena ini bukan sebagai kelangkaan solar melainkan kekosongan solar. Sebab hanya terjadi di beberapa SPBU pada beberapa kabupaten kota tertentu saja dan bukan terjadi di seluruh SPBU pada semua kabupaten kota di provinsi.
"Kekosongan solar subsidi di beberapa SPBU tidak berarti bahwa stok BBM solar (B30) di negeri ini menipis atau bermasalah karena ini bisa dibuktikan dengan tidak terganggunya distribusi atau penjualan solar B30 buat keperluan industri dan marines (kapal kapal). Jika solar bermasalah tentu nya pihak industri dan pelayaran pasti sudah berteriak," katanya.
Dia meminta Pertamina dan BPH Migas mengumumkan daftar SPBU mana saja yang mengalami kelangkaan solar subsidi. "Bukankah Pertamina sudah lakukan program digitalisasi juga pada SPBU, tentunya masalah kekosongan SPBI sangat mudah dan cepat bisa diketahui terjadinya dan apa penyebabnya dengan digitalisasi yang ada," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)