Jumlah Usaha Kecil Baru Meningkat 35% dari Tahun ke Tahun

Hafid Fuad, Jurnalis
Jum'at 22 Oktober 2021 14:49 WIB
Usaha Kecil Baru Meningkat (Foto: Okezone/Shutterstock)
Share :

Secara global, pedagang ritel kecil memiliki rata-rata tiga kali lebih besar untuk tetap tutup setelah 6 bulan dibandingkan dengan pengusaha ritel besar, dengan sepertiga usaha kecil yang tutup pada April 2020 tetap tutup setelah 6 bulan, dan seperlima usaha kecil masih tutup setelah 12 bulan.

E-Commerce: Setelah diberlakukannya pembatasan aktivitas (lockdown), jumlah bisnis online meningkat tiga kali lipat setiap bulannya dibandingkan pada masa sebelum pandemi. Jumlah ini memuncak pada bulan Juli 2020 yang mencerminkan adanya peningkatan permintaan konsumen terhadap medium penjualan online.

Sejak itu, tingkat pergeseran ke platform digital bertahan pada angka yang tinggi. Pada tahun 2020, 60% lebih banyak pedagang di Australia berjualan melalui e-commerce untuk pertama kalinya dibandingkan tahun 2019.

Kewirausahaan, jumlah pedagang ritel kecil di Asia Pasifik yang mulai beroperasi di tahun 2020 bertambah sekitar 35% dibandingkan tahun 2019, sedikit lebih tinggi dari rata-rata global dengan 32% UKM baru yang terbentuk, dan 8 kali lipat lebih dari 4% perusahaan besar yang dibuat. Tren ini paling kuat terjadi di Australia (+73%), Jepang (+38%), dan Thailand (+29%).

Lokasi dengan wisatawan dan para pekerja yang memilih untuk tinggal lebih dekat dengan rumah, usaha kecil di area-area komersial mengalami penurunan penjualan, sementara penjualan di lingkup perumahan meningkat.

Pengeluaran konsumen di luar kawasan bisnis di Singapura telah melampaui jumlah pengeluaran di masa-masa sebelum pandemi, di mana UKM dan perusahaan besar masing-masing mencatatkan peningkatan pengeluaran sebesar 107% dan 104% dibandingkan tahun 2019. Di Sydney, belanja ritel turun sekitar 14% di area distrik bisnis, tetapi meningkat 24% di luar kota.

Sektor-Restoran dan Penginapan di Asia Pasifik, bisnis penginapan kecil lebih unggul dibandingkan penginapan besar dengan selisih margin yang besar sepanjang tahun 2020 dan 2021. Tren bepergian dan berwisata secara lokal telah membawa keuntungan bagi perusahaan penginapan kecil, dan berdampak pada hotel-hotel besar di kota-kota besar.

Namun, hal yang berbeda terjadi pada bisnis restoran, secara global restoran kecil memiliki sekitar 17 poin persentase performa yang kurang baik dibandingkan dengan restoran-restoran besar di sepanjang tahun 2021 YTD. Pengecualian penting dialami oleh Hong Kong, yang mencatat bahwa restoran kecil dan menengah mengalami peningkatan kinerja dibandingkan dengan bisnis restoran besar pada tahun 2021.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya