"Saat ini pun sudah mengekspor produk sawit dalam bentuk olahan. Tetapi memang masih setengah jadi, belum jadi produk akhir yang itu ada mereknya. Ini adalah tantangan buat kita bersama," kata Tofan.
Menurut dia, jika ingin mengekspor produk sawit dalam bentuk hilir seperti sabun, sampo, maka perlu persiapan yang lebih matang mengingat produk-produk tersebut harus bersaing dengan pemain global yang sudah bertahan puluhan tahun.
"Jika Indonesia ingin mengembangkan minyak sawit ini menjadi satu produk jadi seperti produk sabun, sampo yang ada mereknya, tentu ini kita perlu waktu yang lebih panjang karena kita akan bermain dalam lapangan yang berbeda. Kita harus bersaing dengan manufaktur global yang sudah sangat menguasai customer product," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)