Yawger mengatakan para pedagang kemudian cenderung untuk menjual dan mengambil keuntungan daripada risiko bahwa pasar bisa tergelincir lebih jauh karena Gedung Putih menyerukan peningkatan produksi.
“Mereka lebih suka membukukan keuntungan daripada terlihat terbakar oleh setiap serangan balasan Biden,” kata Yawger, merujuk pada Presiden AS Joe Biden.
Gedung Putih pada Kamis (4/11) mengkritik keputusan produsen-produsen minyak utama untuk menjaga produksi minyak tetap stabil, dengan mengatakan OPEC dan sekutunya tampaknya "tidak mau" menggunakan kekuatan mereka untuk membantu pemulihan ekonomi global.
Produsen utama Arab Saudi dan Rusia yakin harga minyak yang lebih tinggi tidak akan menimbulkan respons cepat dari industri serpih AS, kata sumber OPEC+. Perusahaan-perusahaan AS telah berjanji untuk mempertahankan modal dan memprioritaskan pengembalian investor.
Namun, beberapa perusahaan minyak besar berencana untuk meningkatkan produksi atau pengeluaran serpih tahun depan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)