Inflasi Tinggi, Indeks Dolar AS Meroket

Antara, Jurnalis
Jum'at 12 November 2021 07:02 WIB
Dolar AS menguat (Foto: Shutterstock)
Share :

Sterling turun 0,31% pada 1,3363 dolar AS setelah mencapai 1,3359 dolar AS, terendah sejak Desember 2020. Data yang menunjukkan ekonomi Inggris tertinggal dari saingannya pada periode Juli-September tidak banyak membantu.

Greenback terakhir naik 0,15% terhadap yen Jepang, diperdagangkan dalam kisaran 113,81 yen hingga 114,15 yen pada siang hari setelah mata uang AS naik tajam pada Rabu (10/11/2021).

Dolar mencetak kenaikan hari kedua berturut-turut terhadap mata uang safe haven lainnya, franc Swiss, bertahan naik 0,40% pada 0,9217 dolar AS.

Anggota dewan gubernur Swiss National Bank (bank sentral Swiss) Andrea Maechler mengatakan pada sebuah acara Kamis (12/11/2021) malam bahwa franc Swiss tetap diminati karena investasi safe haven dengan ketidakpastian pasar yang meningkat akibat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

Dolar Australia dan Selandia Baru ditarik lebih rendah oleh kekuatan dolar AS. Aussie terakhir turun 0,46% pada 0,7291 dolar AS setelah mencapai level terendah sebulan di 0,7287 dolar AS dan Kiwi Selandia Baru turun 0,54% menjadi 0,7019 dolar AS setelah mencapai level terendah sejak 14 Oktober.

Lira Turki jatuh ke rekor terendah 9,975 terhadap dolar setelah pembacaan inflasi AS, dan meningkatnya ekspektasi bahwa Turki akan segera menurunkan suku bunga lagi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya