Singapura Lockdown, Pekerja Migran: Seperti di Penjara

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 16 November 2021 07:33 WIB
Pekerja migran merasa seperti di penjara selama Singapura lockdown (Foto: Shutterstock)
Share :

Masalah Psikologis

Pemerintah menyatakan bahwa pembatasan berkelanjutan pada migran - yang datang dari negara-negara termasuk Bangladesh, India dan China - diperlukan karena ada risiko penularan virus yang lebih tinggi karena kondisi kehidupan mereka.

Pembatasan itu terlepas dari fakta bahwa 98% penghuni asrama telah divaksinasi lengkap, lebih tinggi dari tingkat keseluruhan negara-kota sebesar 85%.

"Setiap pelonggaran pembatasan pergerakan perlu dilakukan secara hati-hati dan terkalibrasi," kata Menteri Tenaga Kerja Tan See Leng kepada parlemen pekan lalu.

Dia juga mengatakan pihak berwenang telah meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental.

Bagi Uddin, perubahan tidak bisa segera terjadi bagi para pekerja migran yang merasakan semakin stres.

"Kami menghadapi masalah psikologis," katanya, seraya menambahkan "hak-hak dasar mereka sebagai pekerja dan manusia" telah dilanggar.

"Gaya hidup terpenjara ini tidak akan membiarkan seseorang menjalani hidup yang sehat,” ujar Uddin.

Masalah Psikologis

Pemerintah menyatakan bahwa pembatasan berkelanjutan pada migran - yang datang dari negara-negara termasuk Bangladesh, India dan China - diperlukan karena ada risiko penularan virus yang lebih tinggi karena kondisi kehidupan mereka.

Pembatasan itu terlepas dari fakta bahwa 98% penghuni asrama telah divaksinasi lengkap, lebih tinggi dari tingkat keseluruhan negara-kota sebesar 85%.

"Setiap pelonggaran pembatasan pergerakan perlu dilakukan secara hati-hati dan terkalibrasi," kata Menteri Tenaga Kerja Tan See Leng kepada parlemen pekan lalu.

Dia juga mengatakan pihak berwenang telah meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental.

Bagi Uddin, perubahan tidak bisa segera terjadi bagi para pekerja migran yang merasakan semakin stres.

"Kami menghadapi masalah psikologis," katanya, seraya menambahkan "hak-hak dasar mereka sebagai pekerja dan manusia" telah dilanggar.

"Gaya hidup terpenjara ini tidak akan membiarkan seseorang menjalani hidup yang sehat,” ujar Uddin.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya