Garap Proyek Nikel, PP Presisi Kantongi Kontrak Baru Rp5,3 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Jum'at 03 Desember 2021 15:02 WIB
PP Presisi garap proyek nikel di Halmahera (Foto: Shutterstock)
Share :

Tahun depan, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp500 miliar di 2022. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan di sektor tambang. Dimana perseroan akan menambah jumlah alat berat yang dibutuhkan seiring dengan penambahan kontrak baaru.

Rully Noviandar, Direktur Utama PP Presisi pernah bilang, peningkatan harga nikel yang terus bertambah menjadi kabar baik bagi aktivitas pertambangan. Peningkatan harga ini didorong oleh permintaan akan bahan baku baterai yang ditandai oleh pembangunan smelter dan pabrik pembuatan baterai.

"Kinerja lini bisnis jasa pertambangan yang cukup menggembirakan dalam waktu yang relatif singkat, termasuk mendapat kepercayaan dari salah satu tambang nikel terbesar di Indonesia, mendorong kami semakin fokus mengembangkan jasa pertambangan sebagai sumber recurring income,”ujarnya.

Perseroan menargetkan jasa pertambangan akan memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap pendapatan dan menjadi yang terbesar di antara lini bisnis lainnya pada 2025. Untuk mencapai tujuan tersebut, anak usaha PT PP (Persero) Tbk. ini telah menyusun winning target 2022 melalui strategi optimalisasi alat berat, peningkatan kapasitas keuangan, peningkatan kapabilitas SDM, penerapan centralize SCM, dukungan IT dan equipment technology, serta peningkatan tata kelola perusahaan. Dengan demikian, lanjut Ruly, jasa pertambangan yang terintegrasi dapat segera terwujud yang akan memberikan better profit, stakeholder value added dan better cashflow.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya