Menurut Airlangga, perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama enam bulan tersebut memerlukan anggaran senilai Rp5,64 triliun dan akan meningkatkan plafon KUR dari Rp285 triliun pada 2021 menjadi Rp378 triliun di 2022.
Kemudian untuk program BTPKLW sebesar 1,2 juta orang per penerima bantuan, akan dilakukan perluasan target sasaran menjadi 1 juta PKL-W ditambah 1,76 juta penduduk miskin ekstrem (PME), sehingga totalnya 2,76 juta orang yang akan menerima pada 2022 dan diperlukan anggaran Rp3,31 triliun.
"Teknisnya nanti akan dibahas dengan Kementerian Keuangan, namun program ini akan kami dorong untuk di triwulan pertama seiring dengan adanya Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) di bulan April nanti," katanya.
Dia melanjutkan, insentif PPN DTP untuk perumahan akan diperpanjang dari Januari-Juni 2022, namun besarannya dikurangi 50 persen dari sebelumnya, sehingga rumah dengan nilai di bawah Rp2 miliar PPN DTP diberikan sebesar 50 persen dan 25 persen untuk rumah senilai Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.
Sementara terkait dengan usulan PPnBM DTP otomotif masih akan terus dibahas karena masih perlu pembahasan lebih lanjut, namun sesuai surat Menteri Perindustrian kepada Menteri Keuangan, diusulkan PPnBM nol persen untuk mobil dengan harga di bawah Rp250 juta.
(Dani Jumadil Akhir)