Periskop 2022: Cermat Kelola Keuangan agar Tak Boncos

Zikra Mulia Irawati, Jurnalis
Rabu 05 Januari 2022 07:16 WIB
Tips mengelola keuangan di tahun baru (Foto: Shutterstock)
Share :

- 10% untuk me time

Kebutuhan me time atau yang kini lebih populer dengan istilah healing masih dianggap sepele oleh beberapa orang. Namun, Andy menyarankan masyarakat untuk menyisihkan 10% gajinya untuk hal ini. Menurutnya, melakukan me time adalah wujud apresiasi kepada diri yang telah bekerja keras selama ini.

“Untuk healing, boleh atau ga boleh? Boleh banget. Saya menyarankan karena kita udah bekerja keras setelah sekian lama,” ujar Andy.

Sebagai catatan, Andy mewanti-wanti masyarakat untuk tetap mengatur diri agar pengeluaran tak jadi membengkak. Hal ini juga akan mencegah diri untuk memakai uang dari pos tabungan atau investasi.

“Healing boleh ga? Harus banget. Cuma, gitu ya, healing-nya diatur dong, kontrol dong. Jangan seminggu sekali healing. Kemudian sekalinya healing ke Bali, Raja Ampat, Paris. Duitnya dari mana? Yang kemarin ditabung? Wah itu jadi masalah,” kata dia.

- 10% untuk upgrade skill

Rencana keuangan versi Andy bahkan menganjurkan agar masyarakat dapat menyisihkan 10% penghasilannya untuk meningkatkan kemampuan. Tujuannya tak lain agar ada tambahan penghasilan dari kemampuan tersebut yang dapat dilakukan di luar waktu kerja.

- 5% untuk beramal

Alokasi keuangan terakhir yaitu dana untuk beramal sebesar 5%. Dana tersebut dapat disalurkan melalui platform donasi yang sudah banyak tersedia di internet. Di situasi seperti ini, ada banyak saudara sesama makhluk hidup yang membutuhkan pertolongan.

- Alternatif strategi keuangan

Strategi keuangan lain yang dapat digunakan masyarakat adalah strategi yang sudah umum disarankan, yaitu 50:30:20. Strategi ini membagi keuangan ke dalam tiga pos, yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan/investasi. Menurut Andy, strategi keuangan ini juga masih bisa relevan karena kondisi keuangan setiap orang yang berbeda-beda.

“Untuk strategi 50:30:20 kalau dibilang masih relevan, ya masih relevan. Kenapa alasannya? Alasannya adalah memang itu kita jadikan patokan atau sebagai guidance untuk membelanjakan uang yang kita miliki. Nah, nantinya kita punya gambaran sudah mengeluarkan uang untuk pos-pos apa saja sih?” paparnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya