JAKARTA – Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa upaya kerja sama global diperlukan untuk menangani masalah yang ditimbulkan oleh mata uang kripto atau cryptocurrency.
"Jenis teknologi yang terkait, keputusan yang diambil oleh satu negara tidak akan cukup untuk menghadapi tantangannya. Kita harus memiliki pola pikir yang sama," kata Modi pada konferensi Agenda Davos virtual Forum Ekonomi Dunia, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: Soal Uang Kripto, Majelis Tarjih Muhammadiyah Tegaskan Haram Sebagai Investasi dan Alat Tukar
India telah mempertimbangkan peraturan terkait mata uang virtual yang secara luas diharapkan akan diperkenalkan pada sesi musim dingin parlemen pada Desember sebelum ditangguhkan.
Sebelumnya, New Delhi telah menandai bahwa mereka berencana untuk melarang sebagian besar cryptocurrency. Hal ini merupakan sebuah langkah yang akan mengikuti berbagai langkah baru-baru ini oleh China yang mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap cryptocurrency.
Baca Juga: Tarjih Muhammadiyah Haramkan Uang Kripto sebagai Alat Tukar dan Investasi
Bank sentral India juga telah menyuarakan keprihatinan serius seputar mata uang digital yang mengatakan bahwa mereka dapat berdampak pada stabilitas keuangan.
Diperkirakan ada 15 juta hingga 20 juta investor cryptocurrency di India, dengan total kepemilikan crypto sekitar 400 miliar rupee atau USD5,39 miliar, menurut perkiraan industri.