Minyak Goreng Mahal, RI Terlalu Bergantung pada Harga CPO

Athika Rahma, Jurnalis
Kamis 03 Februari 2022 17:18 WIB
Harga Minyak Goreng Dijual Rp14.000/Liter. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Pemerintah mengaku 'kebablasan' membiarkan harga minyak goreng meroket karena bergantung pada harga CPO (crude palm oil/minyak sawit) internasional.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebutkan, sebenarnya kenaikan harga CPO membawa berkah bagi petani sawit. Namun di sisi lain, kenaikan harga ini membuat minyak goreng jadi mahal.

Baca Juga: Dugaan Kartel Minyak Goreng, KPPU Panggil 4 Perusahaan Besar

"Saya akui kebablasannya pemerintah itu membiarkan minyak goreng ketergantungan dengan harga CPO internasional. Dan sekarang pemerintah harus mengambil keputusan sekarang," ujarnya dalam diskusi INDEF, Kamis (3/2/2022).

Oke menjelaskan, tinggi harganya minyak goreng saat ini merupakan anomali. Kebutuhan dunia yang tinggi tidak dibareng pasokan yang menurun gara-gara adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Buruan! Ada 5.000 Liter Minyak Goreng Murah di Pasar Kramat Jati

Meskipun Indonesia merupakan salah satu penghasil sawit terbesar, namun produk turunan sawit seperti minyak sawit mengikuti harga pasar dunia, karena produk ini sudah dihilirisasi sejak 2012.

Oleh karenanya, saat ini, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk melepas belenggu ketergantungan ini, mulai dari menyediakan minyak goreng kemasan sederhana, menetapkan minyak goreng satu harga hingga menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya