Tak hanya itu, integrasi panas bumi di bawah Pertamina dan PLN dapat segera melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Kementerian BUMN, lanjut Tiko, juga fokus menghasilkan EBT dengan memulai pengembangan DME yang mana mengubah cadangan batubara Indonesia menjadi metana cair yang dapat menjadi sumber energi pengganti elpiji di masa depan.
"Jadi PLN saat ini sedang menyelesaikan program jangka panjang untuk memenuhi COP 26 yang targetnya pengurangan emisi batubara dan penggunaan energi batubara hampir nol pada 2060," tutur dia.
Tiko menyebut target tersebut sangat menantang. Karena itu, Kementerian BUMN dan PLN sudah mulai memetakan sumber energi yang akan menggantikan batu bara dan sedang mencoba menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara lebih sistematis dan cepat.
"Jadi, beberapa sumber energi baru akan terbarukan, Indonesia cukup kaya dengan potensi panas bumi, air, dan surya," sambung Tiko.
PLN saat ini juga tengah menghitung investasi yang diperlukan untuk sektor tersebut dan jenis insentif yang bisa diberikan pemerintah agar investor bisa bekerja sama dengan PLN untuk mengembangkan tiga sektor tersebut. Selain itu, lanjut Tiko, PLN juga sedang berupaya menerapkan teknologi carbon capture agar bisa dioperasikan dan selaras dengan program energi hijau seperti penanaman kembali dalam upaya mengurangi emisi di Indonesia.
(Feby Novalius)