BEKASI - Stok minyak goreng harga murah masih terbatas di pasar. Salah seorang pedagang pun mengaku dalam sehari sales distributor hanya memperbolehlan pedagang membeli lima karton.
"Susah dapet minyak goreng yang murah. Stoknya dibatasin. Dari agen cuma dikasih lima karton doang. Padahal saya butuh 10 karton sehari," ungkap Pia saat ditemui MNC Portal Indonesia di lokasi, Minggu (13/2/2022).
Pia menjelaskan, banyak minyak goreng untuk dijual, mau tidak mau dia membeli barang di agen meski harganya lebih mahal dari distributor langsung. Hal itulah yang menyebabkan harga minyak goreng tidak rata.
Baca Juga: Stok Minyak Goreng Murah Langka, Polisi Turun Tangan
"Saya jadinya jualnya enggak sama harga. Kalau saya dapat dari distributor, ya saya jual ke konsumennya murah. Kalau saya belinya di agen, saya jualnya sedikit mahal," ujarnya.
Lanjut Pia memaparkan, untuk harga minyak goreng yang ia beli di distributor, ia jual seharga Rp28.000 untuk ukuran 2 liter. Sedangkan, minyak goreng yang ia beli di agen, dijual seharga Rp31.000.
Baca Juga: Sulit Beli Minyak Goreng Murah dan Langka? Masyarakat Bisa Lapor ke Sini
"Soalnya di agen saya dapetnya harga Rp29.000 per liter. Makanya saya jualnya Rp31.000," jelasnya.
Kemudian Pia mengungkapkan, jika ia beli minyak goreng di distributor, ia hanya untung Rp1.000 dibandingkan jika ia beli minyak goreng di agen dengan harga di atas ketetapan Pemerintah.
"Kalau di distributor itu saya tanda tangan pas beli, perjanjiannya nggak boleh jual di atas Rp 28.000 (ukuran minyak goreng 2 liter), itu untung saya cuma Rp1.000. Kecil itu. Belum buat gaji karyawan, sewa tempat," beber dia,
Meski demikian, Pia mengatakan pembeli tetap beli minyak goreng di warungnya walau harga yang dijual seharga Rp31.000 per liter. "Tetap dibeli, karena mereka butuh. Tapi ya gitu, biasanya mereka beli dua, jadinya cuma beli satu," tandasnya.
(Feby Novalius)